freeheartfarm.com – Ekonom AS ternama Arthur B. Laffer yakin Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi 8% per tahun. Ia menilai potensi besar Indonesia terletak pada populasi muda, SDM terdidik, dan semangat wirausaha masyarakat.
“Baca juga : Disainer Ivan Gunawan Lunasi Utang dan Tutup Kartu Kredit”
“Lihat energi dan kebahagiaan di jalanan Indonesia. Semua syarat untuk tumbuh cepat sudah ada,” ujar Laffer dalam wawancara eksklusif. Namun menurutnya, pemerintah harus menciptakan kebijakan yang mendorong aktivitas ekonomi.
Kunci Pertumbuhan Ekonomi
Laffer menekankan tiga prinsip kebijakan utama:
- Pajak rendah dengan basis luas
- Pengeluaran pemerintah yang efisien
- Struktur pemerintahan yang sederhana
“Pajak tinggi justru mengurangi aktivitas ekonomi. Sebaliknya, pajak rendah dengan cakupan luas akan mendorong pertumbuhan,” jelas ekonom penemu Kurva Laffer ini.
Ia menganalogikan pemerintah sebagai wasit yang harus menjaga fair play ekonomi. “Pemerintah tidak boleh memihak kelompok tertentu melalui kebijakan pajak,” tegasnya.
Kritik terhadap Belanja Negara
Laffer mengkritik kebiasaan belanja pemerintah berlebihan. “Belanja harus fokus pada infrastruktur, pendidikan, dan hukum. Belanja tak produktif justru membebani ekonomi,” ujarnya.
Ia memberi contoh sederhana: “Tidak ada orang miskin jadi kaya karena menghamburkan uang. Prinsip sama berlaku untuk negara.”
Saran untuk Struktur Pemerintahan
Ekonom berusia 83 tahun ini menyarankan penyederhanaan birokrasi. “Kabinet yang terlalu besar justru menghambat pertumbuhan. Pemerintah harus efisien seperti perusahaan swasta,” paparnya.
Laffer optimis dengan kepemimpinan ekonomi Indonesia saat ini. “Dengan kebijakan tepat, Indonesia bisa menjadi raksasa ekonomi baru Asia,” tutupnya.
“Baca juga : Minum Air Dingin: Sehat atau Sebabkan Penyakit? Ini Faktanya”
Analisis Laffer memberikan peta jalan jelas bagi Indonesia untuk mencapai pertumbuhan tinggi. Kunci utamanya terletak pada reformasi kebijakan fiskal dan efisiensi pemerintahan.