Pulau Ular yang Terlarang, Destinasi Paling Berbahaya di Dunia

Pulau Ular yang Terlarang, Destinasi Paling Berbahaya di Dunia

freeheartfarm.com – Pulau ular yang terlarang atau sering disebut Snake Island di Brasil dikenal sebagai salah satu tempat paling berbahaya di dunia. Pulau kecil ini dipenuhi ribuan ular berbisa yang bisa tumbuh hingga 1,2 meter. Ular yang hidup di sana adalah golden lancehead pit viper (Bothrops insularis), spesies berbisa dengan racun yang sangat mematikan.

“Baca juga : Turis Overstay 25 Tahun di Thailand, Awalnya Dapat Visa 30 Hari”

Karena bahayanya, pemerintah Brasil melarang siapa pun mengunjungi pulau ini sejak tahun 1920-an. Hanya personel angkatan laut dan ilmuwan dengan izin khusus yang diperbolehkan masuk untuk penelitian.

Pulau yang Terisolasi dan Dipenuhi Ular

Pulau Ular terletak di lepas pantai Brasil dan memiliki luas sekitar 43 hektar, setara dengan 80 lapangan sepak bola. Sebagian besar wilayahnya tertutup hutan hujan, sementara sisanya terdiri dari bebatuan dan padang rumput.

Ribuan tahun lalu, pulau ini masih terhubung dengan daratan utama Brasil. Namun, sekitar 10.000 tahun lalu, naiknya permukaan laut menenggelamkan jalur darat yang menghubungkannya. Akibatnya, populasi ular di pulau itu terjebak dan berevolusi untuk bertahan hidup dengan memburu burung yang bermigrasi.

Tanpa kehadiran mamalia sebagai predator alami, populasi ular berkembang pesat. Racun mereka berevolusi menjadi lebih kuat untuk melumpuhkan burung dengan cepat. Penelitian menunjukkan bahwa bisa ular ini lima kali lebih mematikan dibanding spesies serupa yang hidup di daratan.

Bahaya Racun Ular Kepala Tombak Emas

Racun golden lancehead bekerja sangat cepat dan berakibat fatal pada manusia. Gigitan ular ini dapat menyebabkan nyeri hebat, bengkak, pendarahan dalam, gagal ginjal, hingga kematian jaringan tubuh.

Karena bahaya ini, otoritas Brasil secara ketat melarang manusia menginjakkan kaki di Pulau Ular. Angkatan laut secara rutin berpatroli untuk mencegah pelanggaran.

Kisah Mistis dan Legenda Kematian Penjaga Mercusuar

Pada awal abad ke-20, beberapa orang pernah tinggal di Pulau Ular untuk mengoperasikan mercusuar yang dibangun pada tahun 1909. Namun, legenda setempat menyebutkan bahwa penjaga mercusuar terakhir dan keluarganya meninggal karena serangan ular yang masuk ke rumah mereka melalui jendela. Setelah kejadian itu, pemerintah Brasil menutup pulau tersebut untuk manusia dan mengotomatiskan mercusuar.

Populasi Ular yang Semakin Terancam

Meskipun populasi ular di Pulau Ular terbilang banyak, mereka menghadapi ancaman kepunahan. Saat ini, ilmuwan memperkirakan hanya tersisa antara 2.000 hingga 4.000 ekor ular golden lancehead di pulau ini.

Selain faktor penyakit dan perkawinan sedarah, perburuan liar menjadi ancaman serius. Beberapa pemburu nekat menyelundup ke pulau untuk menangkap ular dan menjual racunnya di pasar gelap. Racun ular ini sangat berharga karena digunakan dalam penelitian medis, termasuk pengembangan obat-obatan.

Pulau Ular, Kawasan Konservasi yang Terlarang

Sejak tahun 1985, pemerintah Brasil menetapkan Pulau Ular sebagai kawasan konservasi ekologis. Upaya ini bertujuan melindungi habitat alami ular golden lancehead agar tetap lestari.

Meskipun memicu rasa penasaran banyak wisatawan, Pulau Ular tetap menjadi tempat yang sangat berbahaya. Tanpa izin khusus, tidak ada yang diizinkan mengunjungi pulau ini. Otoritas Brasil terus memperketat pengawasan untuk memastikan tidak ada orang yang nekat memasuki wilayah tersebut.

“Baca juga : Tiga Mekanisme Gugatan Kerugian Akibat Pertamax Oplosan”

Pulau ini tetap menjadi misteri bagi banyak orang, tetapi bahayanya sangat nyata. Jika tertarik melihatnya, wisatawan hanya bisa menikmati pemandangannya dari kejauhan, tanpa menjejakkan kaki di sana.