freeheartfarm.com – Program makan bergizi gratis (MBG) yang ditinjau pelaksanaannya oleh Anggota Komisi Pendidikan DPR Ledia Hanifa Amaliah di Kota Bandung dan Cimahi. Ia menemukan beberapa sekolah kesulitan mengelola sampah dari sisa makanan.
“Baca juga : Gesits GV1 Resmi Dirilis, Ini Spek dan Fitur Unggulannya”
Ledia menjelaskan bahwa produksi sampah meningkat karena sistem pengelolaan belum efektif. Beberapa sekolah mengeluhkan masalah baru ini saat peninjauan berlangsung.
Masalah muncul karena koordinasi lemah antara sekolah dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Kadang makanan yang dikirim melebihi jumlah murid, terutama jika ada siswa absen tanpa pemberitahuan.
“Sisa makanan yang tidak termakan akhirnya menjadi beban sekolah,” kata Ledia dalam keterangan tertulis.
Ia menyarankan agar program MBG lebih diprioritaskan untuk sekolah di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Daerah ini masih banyak kasus stunting dan kurang gizi, sehingga bantuan makanan bergizi lebih dibutuhkan.
“Alokasi anggaran akan lebih efektif jika fokus pada wilayah 3T atau sekolah dengan mayoritas siswa dari keluarga kurang mampu,” ujarnya.
Kementerian Lingkungan Hidup memperkirakan program MBG berpotensi menghasilkan ribuan ton sampah makanan. Jika program ini mencakup 24 juta siswa SD, setiap hari bisa terkumpul 2.400 ton sampah makanan.
Daur ulang
Novrizal Tahar, Direktur Pengelolaan Sampah KLHK, menyebut angka ini berdasarkan asumsi setiap siswa menyisakan 50-100 gram makanan per hari.
Badan Gizi Nasional menyiapkan solusi dengan mengolah sisa makanan menjadi kompos. Dadan Hindayana, Kepala BGN, mengatakan mekanisme pengolahan sampah sudah termasuk dalam ekosistem MBG.
“Kami akan mengangkut dan mengubah sisa makanan menjadi kompos agar tetap bermanfaat,” jelas Dadan.
Prita Laura, Tenaga Ahli Komunikasi Kepresidenan, mendorong masyarakat melihat sampah makanan sebagai peluang bisnis. Ia menyarankan pengelolaan sampah dapat mendorong perekonomian lokal.
“Jangan anggap ini masalah, tapi kesempatan untuk menciptakan nilai ekonomi baru,” kata Prita.
“Baca juga : Tips Makan Malam Sehat agar Diet Aman dan Berat Badan Stabil”
Program MBG tetap penting untuk memerangi stunting, tetapi perlu perbaikan sistem distribusi dan pengelolaan limbah. Tanpa penanganan serius, dampak positifnya bisa terganggu oleh masalah sampah yang menumpuk.