freeheartfarm.com – Jembatan gantung terpanjang Eiger Adventure Land (EAL), destinasi ekowisata di Megamendung, Puncak, Bogor, resmi disegel oleh pemerintah. Objek wisata yang menjadi ikon utama kawasan ini dinilai melanggar aturan lingkungan. Pemerintah menganggap pembangunan ini merusak ekosistem di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) yang dilindungi.
“Baca juga : Solar Charger Hemat Energi untuk Rumah Ramah Lingkungan”
Eiger Adventure Land awalnya dirancang sebagai ekowisata modern dengan konsep menjaga keseimbangan alam. Didirikan di atas lahan 325 hektar, EAL menawarkan berbagai atraksi alam, seperti hiking, camping, dan jembatan gantung sepanjang 530 meter, yang digadang-gadang melampaui rekor jembatan gantung Arouca di Portugal yang memiliki panjang 516 meter. Selain itu, kawasan ini juga menawarkan aktivitas budaya, seperti cultural walk, dan berfokus pada pelestarian kearifan lokal.
Namun, meskipun proyek ini dibangun dengan investasi Rp 800 miliar dan diklaim memenuhi izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), EAL melanggar aturan lingkungan. Kementerian Lingkungan Hidup menilai bahwa pembangunan fasilitas wisata ini berpotensi merusak keseimbangan ekosistem di kawasan Puncak, yang dikenal dengan keindahan alam dan keanekaragaman hayatinya. Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol, menegaskan bahwa proyek-proyek yang melanggar aturan harus dihentikan, dan seluruh operasional wisata di kawasan tersebut dihentikan sementara.
Proyek kontroversi
Sebagai langkah tegas, pemerintah memutuskan untuk menyegel kawasan Eiger Adventure Land dan meminta pengelolanya untuk membongkar fasilitas yang telah dibangun. Keputusan ini menciptakan kontroversi, karena proyek tersebut sudah cukup dikenal di kalangan wisatawan dan sempat dijadwalkan untuk diresmikan.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, merasa sangat emosional ketika mengunjungi lokasi tersebut. Dalam kunjungannya pada Kamis (6/3/2025), Dedi menyaksikan langsung kerusakan alam yang disebabkan oleh alih fungsi lahan untuk pembangunan EAL. Ia menangis saat melihat tanah longsor dan kawasan yang rusak parah akibat pembangunan fasilitas wisata ini. Ironisnya, Dedi Mulyadi sempat menjadi calon peresmian EAL sebelum dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat.
Dedi menyatakan bahwa pembangunan EAL harus segera diperbaiki agar tidak menambah kerusakan lingkungan di kawasan tersebut. Penyegelan ini menambah sorotan terhadap proyek besar yang pada awalnya diharapkan menjadi destinasi ramah lingkungan, namun justru dianggap melanggar prinsip keberlanjutan.
“Baca juga : Bazar Takjil Ramadhan Bendungan Hilir Ramai Pengunjung”
Kini, pengelola Eiger Adventure Land menghadapi tantangan besar untuk memenuhi tuntutan pemerintah. Mereka diminta membongkar bangunan yang telah terlanjur dibangun karena melanggar ketentuan lingkungan yang berlaku.