freeheartfarm.com – Menteri Hukum dipaksa keluar dari mobil oleh massa yang menggelar aksi demo menolak Revisi Undang-Undang (RUU) TNI di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Rabu (19/3/2025). Massa demo tersebut merupakan mahasiswa Universitas Trisakti yang menginginkan dialog langsung dengan pejabat yang ada di dalam mobil.
“Baca juga : Tablet Tecno MegaPad 11 Resmi di Indonesia, Pakai Helio G99”
Awalnya, mobil Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas yang dikawal oleh mobil patroli polisi (patwal) hendak melintas di depan Gerbang Pancasila Gedung DPR. Namun, mobil tersebut dihadang oleh massa yang berusaha menghalangi laju kendaraan. Massa yang telah menunggu sejak pagi langsung mengerumuni mobil Supratman. Para mahasiswa ini tampak kecewa karena pejabat yang mereka tunggu tidak keluar dari mobil.
Dua ajudan yang berada di dalam mobil mencoba menghentikan massa yang semakin mendekat. Mereka meminta agar mahasiswa tidak menghalangi mobil dan membiarkan pejabat tersebut melanjutkan perjalanan. Namun, massa tetap bersikeras untuk menemui Supratman. Mereka bahkan melepas pelat nomor mobil tersebut sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah mengenai RUU TNI.
“Turun, turun, turun!” teriak massa aksi. Setelah beberapa menit, Supratman memutuskan untuk keluar dari mobil dan berjalan menuju kerumunan mahasiswa. Begitu keluar dari mobil, para mahasiswa langsung menyebutkan jabatan Supratman, “Ternyata Menteri Hukum!” seru mereka.
Tranparansi
Setelah keluar, Supratman tampak berjalan menuju Gedung DPR bersama para mahasiswa. Di sana, ia duduk dan melakukan dialog langsung dengan massa demo. Supratman mendengarkan tuntutan para mahasiswa dan berusaha merespons dengan bijaksana. Kehadirannya langsung disambut dengan sorakan oleh mahasiswa yang merasa didengarkan oleh pejabat tinggi negara.
Kegiatan ini terjadi menjelang rapat paripurna DPR yang dijadwalkan pada Kamis (20/3/2025), di mana RUU TNI dijadwalkan untuk disahkan. Massa demo menuntut agar revisi RUU ini dibatalkan karena dianggap bisa memberikan kewenangan lebih besar kepada tentara, yang dikhawatirkan akan menambah ketegangan sosial.
Aksi demo ini merupakan salah satu dari serangkaian protes yang digelar oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang merasa keberatan dengan isi revisi RUU TNI tersebut. Mereka khawatir RUU ini dapat membawa dampak negatif bagi demokrasi di Indonesia, mengingat peran tentara yang semakin dominan dalam politik negara.
“Baca juga : Apakah Rambutan Mengandung Gula Tinggi? Temukan Faktanya”
Dengan aksi yang berlangsung tersebut, Supratman Andi Agtas tampaknya mulai memahami keresahan mahasiswa yang menuntut transparansi dalam pengambilan keputusan politik yang melibatkan kepentingan banyak pihak.