freeheartfarm.com – Campuran Pertalite dan Pertamax sedang ramai dibicarakan, terutama setelah tuduhan oplosan bahan bakar mencuat di media sosial. PT Pertamina menegaskan bahwa produk yang beredar telah sesuai dengan standar yang ditentukan. Mereka membantah tuduhan oplosan, menyatakan bahwa setiap produk yang sampai ke masyarakat telah diperiksa.
“Baca juga : Faktor Ilmiah Mengapa Beberapa Orang Sering Digigit Nyamuk”
Namun, muncul pertanyaan besar tentang efek penggunaan campuran Pertalite dan Pertamax pada kendaraan. Mencampur bahan bakar dengan angka oktan yang berbeda, meski bisa tercampur, sebenarnya tidak disarankan. Setiap jenis bahan bakar memiliki karakteristik yang berbeda, dan mencampurnya bisa mengurangi manfaatnya.
Indra Pratama dari PT Pertamina menyatakan bahwa mencampur BBM dengan oktan yang berbeda tidak akan memberikan hasil maksimal. Agar kendaraan tetap optimal, disarankan untuk menghabiskan sisa bahan bakar sebelum mengganti jenisnya. Selain itu, penggunaan bahan bakar harus sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan agar performa tetap terjaga.
Efek Pertalite Campur Pertamax pada Motor
Mencampur Pertalite dengan Premium atau Pertamax pada motor dapat menurunkan kualitas bahan bakar. Misalnya, campuran 50:50 antara Premium dan Pertamax menghasilkan RON 90, setara dengan Pertalite. Prof. Tri Yuswidjajanto Zaenuri dari ITB menyarankan untuk menghindari kebiasaan mencampur bensin, karena dapat merusak mesin. Campuran bahan bakar dapat mengurangi kandungan detergen dan aditif yang justru berfungsi meningkatkan kualitas bahan bakar. Penumpukan kotoran dalam mesin bisa terjadi, dan akibatnya mesin bisa rusak, seperti kerak pada piston atau silinder, bahkan mogok.
Efek Pertalite Campur Pertamax pada Mobil
Pencampuran bahan bakar dengan oktan yang berbeda pada mobil juga dapat berisiko. Beberapa dampak negatifnya antara lain:
- Menurunnya Kualitas Bahan Bakar: Mencampur bahan bakar dengan oktan yang berbeda dapat menyebabkan pembakaran yang tidak optimal dan menurunkan kualitas bahan bakar secara keseluruhan.
- Tarikan Mesin Menjadi Berat: Ketidakstabilan dalam pembakaran bisa membuat tarikan mesin menjadi berat. Senyawa dari kedua bahan bakar yang tidak tercampur dengan sempurna menyebabkan hal ini.
- Risiko Knocking pada Mesin: Pembakaran yang tidak sempurna bisa menyebabkan mesin mengalami knocking atau ngelitik. Jika tidak ditangani, hal ini dapat merusak komponen mesin dalam jangka panjang.
- Menurunnya Efisiensi Bahan Bakar: Pencampuran BBM bisa mengganggu efisiensi mesin dalam menggunakan bahan bakar. Hal ini meningkatkan konsumsi bahan bakar dan menurunkan performa mesin.
- Meningkatkan Emisi Gas Buang: Mesin yang bekerja lebih keras karena pencampuran BBM dapat meningkatkan emisi gas buang. Ini bisa berdampak buruk pada kualitas udara.
- Performa Mesin Menurun: Penumpukan kerak di dalam mesin dapat menghambat aliran bahan bakar dan udara, yang mengurangi performa mesin dan mempercepat kerusakan.
Untuk menjaga kendaraan dalam kondisi optimal, pastikan menggunakan jenis bahan bakar sesuai rekomendasi pabrik kendaraan dan hindari mencampur BBM yang berbeda.
Cara Mengganti Pertalite ke Pertamax
Mengganti jenis bahan bakar juga bisa mempengaruhi performa mesin. Gonta-ganti bahan bakar dengan cepat dapat merusak mesin, terutama karena mesin harus menyesuaikan kompresinya. Jika Anda ingin beralih dari Pertalite ke Pertamax, pastikan tangki kendaraan kosong sebelum mengisi bahan bakar baru. Ini akan memastikan bahan bakar tercampur dengan baik dan mengurangi risiko kerusakan mesin.
“Baca juga : Makanan Pengenyang Saat Sahur Agar Tahan Lama”
Untuk keamanan dan kenyamanan kendaraan, lebih baik konsisten dengan satu jenis bahan bakar, tanpa menggonta-ganti jenis secara terus-menerus.